THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 06 Oktober 2012

Awal cerita kembali ke Surabaya

Lama bgt nih gak nulis Blog, sekarang saatnya saya mulai berkoar2 lagi,hehe..
sebulan setelah Resign dari perusahaan lama di Jakarta, Mulai masuk kerja di tempat baru per 10 september 2012, jadi anak baru lagi nih..
selama seminggu awal adaptasi ngrasain cukup Fun kenal dgn org2nya mulai dari yg muda smpe yg tua, tiap hari senyum mulu tiap ketemu orang,macem2 sih ada yg bales senyyum ada yg cuek, ada juga yg ngrasa aneh, malah ada yg negor suruh biasa aj jgn jdi anak yg gampang sungkanan.. aneh2 emang..
Seminggu berlalu mulai lancar jalanin kerjaanku mulai nemu Customer yg mulai macem2, dari yg jujur, smpe yg niat jahat
nah yg aneh klo ada yang Klaim justru cuma buat betulin mobilnya aj, masalah kejadian apa aj biar pihak Asuransi yg ngatur, Gilaa' lebih parah lagi diajarin Bo'ongnya dsini.. Edaan!!
ada yg menggelikan cuma berupa tutup Handle pintu ilang entah kemana di Klaim minta ganti baru, sampe dibelain bikin Laporan kepolisian, makin gak bener juga nih
secara perusahaan emang jujur saya akui jauh lebih besar banget, Perusahaan lama tahun lalu hanya smpai 400 Milyar dari Premi Gross, sedangkan di perusahaan baru tahun lalu aja smpe 1,7 Triliun Bouw'...
Tapi klo seandainya diliat dari cara kerjanya masih kacau juga, Byk yg bilang ini karena dipecah adanya sistem baru regional, jadi banyak org2 cabang sebelumnya ikut bertanggung jawab di cabang begitu diangkat ke Bagian Regional seolah2 pada jadi org yg "beda" salah satunya dari segi tanggung jawab, mereka merasa sekarang bukan lagi tanggung jawab mereka, padahal pengalaman di Perusahaan lama, mau ada masalah di cabang Manapun setingkat Kadiv dan Direksi (Klo mau sih) wajib untuk memenuhi panggilan, baik dari pihak Kepolisian smpe KPK sekalipun
yang cukup mengganggu adalah waktu kebiasaaan ngunci sepeda motor terjadi d Parkiran,cuma gara2 panik hampir telat jadi g sadar tuh motor terkunci setangnya begitu ketahuan sorenya, Gila' diomelin parah bgt brasa kyk Maling ayam, Parah tuh orang!!
Yah itu pengalaman sekarang di tempat kerja baru, lingkungan baru dan dengan orang-orang baru dari Budaya yg berbeda dari tempat sbelumnya...
sebenarnya Jakarta jauh lebih beragam orang2nya, tpi g nyangka juga begitu masuk kesini bener2 lebih berat dari yg dibayangin..
Bismillah ya Allah smg Engkau selelu memberiku kekuatan dan kesabaran yang lebih, Aamiiin...

Sabtu, 22 Oktober 2011

8 Kecerdasan yang Harus Dimiliki Entrepreneur

Kepribadian entrepreneur memiliki perbedaan. Kita semua tahu entrepreneur sukses yang meninggalkan bangku sekolah, dan orang-orang cerdas ber-IQ (Intelligent Quotient) tinggi yang justru tidak bisa mengelola sebuah bisnis.

Sebuah penjelasan yang cukup masuk akal adalah bahwa kecerdasan yang dimiliki entrepreneur agak berbeda dari orang kebanyakan. Mereka memiliki kecerdasan majemuk (multiple intelegences).

Teori kecerdasan majemuk dikembangkan oleh Dr. Howard Gardner pada tahun 1983 di Harvard University. Ia menyarankan bahwa gagasan ‘kecerdasan’ dalam pengertian tradisional yang sering disebut IQ jauh terlampau terbatas. Alih-alih, Gardner mengajukan konsep kecerdasan yang lebih luas yang mencakup setidaknya 8 jenis kecerdasan.

Entrepreneur yang sukses selalu menampakkan kecerdasan-kecerdasan berikut ini dalam setiap langkah bisnisnya.

Kecerdasan linguistikKecerdasan linguistik ialah kemampuan untuk berpikir dalam kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengutarakan makna yang pelik. Kecerdasan linguistik ialah kompetensi yang paling banyak dimiliki manusia. Namun kecerdasan ini paling menonjol ditemui dalam sejumlah orang seperti novelis dan penyair.

Kecerdasan ini juga dibutuhkan dan nampak dalam diri entrepreneur saat ia harus menyusun sebuah business plan dan meyakinkan para pelanggan.

Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan ini ialah kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal memungkinkan kita berkomunikasi secara verbal dan nonverbal secara tepat guna, menyampaikan suasana hati dan perangai, dan kemampuan untuk memahami perspektif yang majemuk.

Entrepreneur membutuhkan kecerdasan seperti ini untuk bergaul dengan sesama entrepreneur, investor, rekanan, dan sebagainya. Entrepreneur memiliki ide-ide cemerlang, dan kecerdasan ini memungkinkan ide-ide itu dikomunikasikan, dimengerti, dan dilaksanakan oleh orang lain di sekitarnya.

Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal ialah kapasitas untuk memahami diri sendiri dan menggunakan pengetahuan dalam perencanaan dan strategi. Kecerdasan intrapersonal melibatkan tak hanya penghargaan terhadap diri sendiri tetapi juga kondisi manusia. Kecerdasan ini terlihat jelas dalam diri psikolog, pemimpin spiritual, pemimpin bisnis, dan sebagainya.

Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan untuk memanipulasi benda dan menggunakan sejumlah ketrampilan fisik. Kecerdasan ini juga melibatkan kepekaan penentuan waktu dan kesempurnaan ketrampilan antara kesatuan tubuh dan pikiran. Para penemu dan orang-orang yang memberikan produk atau jasa mekanis memerlukan kecerdasan tersebut.

Nah, untuk menciptakan produk atau jasa baru untuk konsumen, seorang entrepreneur juga memerlukan kecerdasan ini. Ia harus merancang dari nol, mengubah purwarupa yang ada, memperbaikinya dari waktu ke waktu.

Kecerdasan matematis-logis
Kecerdasan matematis-logis ialah kemampuan untuk menghitung, menjumlah dan berpikir secara masuk akal. Kecerdasan ini biasanya sangat kentara dalam pakar matematika, pegiat teknologi, dan programer komputer dan biasa dihubungkan dengan kecerdasan dalam pengertian tradisional (IQ).

Kecerdasan ini penting bagi entrepreneur karena ia setidaknya juga harus memiliki kemampuan dalam menghitung keadaan keuangan bisnisnya, menentukan langkah apa yang harus diambil untuk meningkatkan laba, menghitung ROI, IPO dan sebagainya.

Kecerdasan naturalis
Kecerdasan ini mengatur kemampuan manusia untuk membedakan makhluk hidup dan kepekaan terhadap fitur-fitur lain dari dunia nyata. Entrepreneur yang baik menggunakan kecerdasan naturalis untuk membedakan kebutuhan pelanggannya dan memilih produk/ jasa yang paling sesuai dan menguntungkan dalam sebuah pasar tertentu.

Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal ialah kapasitas untuk mengenali nada, irama, kenyaringan dan tinggi nada. Kecerdasan ini memungkinkan kita mengenali, menciptakan, mereproduksi, dan mengekspresikan diri dengan minat dan kemampuan bermusik. Kecerdasan musikal menonjol dalam diri para penggubah lagu, konduktor, musisi, vokalis, dan pendengar yang peka.

Kecerdasan spasial
Kecerdasan spasial ialah kemampuan untuk berpikir dalam 3 dimensi. Kemampuan utama dalam kecerdasan spasial ialah imajinasi mental, penalaran spasial, grafis dan ketrampilan seni serta imajinasi aktif. Para pelaut, pilot, pemahat, pelukis dan arsitek memiliki tingkat kecerdasan spasial yang menonjol. Ini juga penting bagi entrepreneur dalam merancang tempat usaha yang ideal, kemasan produk yang memikat, dan sebagainya.

By : CiputraWay

5 Strategi Membangun Bisnis Online

Perkembangan teknologi memberikan kemudahan-kemudahan di segala aspek, termasuk dalam dunia bisnis. Jika dulu berbisnis harus memiliki gerai atau toko, kini hanya dengan membangun 'toko' di internet Anda sudah dapat melakukan transaksi jual-beli.

business_oonlineUntuk membangun bisnin online atau online store ada strategi khusus agar customer mau membrowsing produk-produk yang dijual. Berikut tipsnya seperti dikutip dari situs Wolipop.

1. URL Harus Jelas
Situs Network Solution menjelaskan, URL atau alamat website harus jelas dan mudah dibaca. Alamat online Anda merupakan elemen penting dalam pemasaran dan branding, sebagai contoh xyzshoes.com. Ini cukup menjelaskan bisnis Anda dibidang sepatu.

2. Transaksi Terjamin Aman
Set up merchant account sehingga toko online Anda aman saat memproses kartu kredit dan transaksi lainnya. Pastikan account merchant Anda setidaknya dapat menerima kartu kredit berlabel Visa, Master Card dan pembayaran Paypal, serta menerima pembayaran bank lainnya.

3. Membuat Online Store yang Menarik dan Mudah Diakses
Agar toko online Anda menarik, sebaiknya Anda bekerjasama dengan profesional web designer. Selain menarik, website Anda juga harus mudah dinavigasi oleh para customer.

4. Gambar Produk Harus Jelas
Ketika orang berbelanja online, mereka tentu ingin mengetahui segala sesuatu tentang produk yang mereka beli. Layaknya berbelanja di toko, customer ingin tahu kualitas produk. Situs BerganBlue menjelaskan, sangat penting jika gambar produk jelas dan detail. Kualitas foto sangat ditentukan di sini. Selain itu, upload beberapa foto dan ambil dari sudut-sudut yang berbeda.

5. Diskon
Untuk menarik customer, berikan penawaran-penawaran menarik, seperti memberikan diskon. Beritahu jika online store Anda sedang memeberikan diskon melalui e-newsletter, Twitter dan Facebook sebagai media promosi.

by : Ciputraway

Jumat, 23 September 2011

Lebih jauh tentang “Surety Bond”

I. PENGERTIAN SURETY BOND



Surety Bond adalah suatu perjanjian dua pihak yaitu antara Surety dan Principal, dimana pihak pertama (Surety) memberikan jaminan untuk pihak kedua (Principal) bagi kepentingan pihak ketiga (Obligee) bahwa apabila Principal oleh sebab sesuatu hal lalai atau gagal melaksanakan kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan dengan Obligee, maka Surety akan bertanggung jawab terhadap Obligee untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban Principal tersebut



Contoh :

Obligee yaitu PT. Pertamina memberikan pekerjaan kepada Principal yaitu PT. ABC untuk melaksanakan pekerjaan pembuatan RIG. Untuk hal tersebut maka Obligee membuat perjanjian dengan Principal yang mengatur mengenai pelaksanaan pekerjaan tersebut. Perjanjian ini disebut Perjanjian Pokok atau Main Contract / Underlying Contract.



Untuk keamanan pelaksanaan pekerjaan tersebut Obligee memerlukan surat jaminan terhadap kesungguhan Principal dalam menyelesaikan proyek tersebut. Untuk memenuhi hal ini maka Principal dapat meminta Surat Jaminan atau Surety Bond dari Surety Company.



Dengan demikian Surety Bond adalah perjanjian tambahan antara Surety Company dengan Principal, yang dapat dibuat apabila ada Perjanjian Pokoknya. Perjanjian Pokok tersebut harus dinyatakan secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua pihak yakni Obligee dan Principal.



Adapun perjanjian tambahan antara Surety Company dan Principal yang dituangkan dalam polis Surety Bond tersebut ditandatangani oleh Surety Company dan Principal.



II. DASAR PENUTUPAN SURETY BOND



Bisnis Surety Bond di Indonesia baru mulai diperkenlkan sejak tahun 1980 atas kebijakan pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha ekonomi lemah untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya dalam proyek yang didanai oleh APBN/D dan bantuan luar negeri. Dlam pelaksanaannya, pemerintah menetapkan pemberian ijin kepada Lembaga Keuangan Non Bank untuk menerbitkan jaminan dalam bentuk Surety Bond sebagai alternatif pengganti Bank Garansi yang diterbitkan oleh Bank.



Pemerintah telah mengeluarkan keputusan / regulasi sehubungan dengan pelaksanaan penerbitan Surety Bond tersebut, khususnya untuk pelaksnaan proyek APBN/D setiap tahunnya. Beberapa keputusan pemerintah yang kemudian menjadi dasar penerbitan Surety Bond oleh perusahaan asuransi adalah :



1. Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1994 tentang Petunjuk Pelaksanaan APBN, yang didalamnya memuat pasal-pasal yang mengatur tentang diperbolehkannya Perusahaan Asuransi Kerugian yang memiliki Program Surety Bond untuk menerbitkan Jaminan Proyek

2. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Nomor KEP-166/MK.3/1994 dan Ketua Bappenas/Meneg PPN Nomor KEP-27/KET/8/1994, tentang Petunjuk Pelaksanaan Keppres No. 16 Tahun 1994, yang secara khusus mempertegas diperbolehkannya Perusahaan Asuransi menerbitkan Jaminan Surety Bond.

3. Khusus untuk Kontraktor Golongan Ekonomi Lemah (GEL), maka besarnya Jaminan Uang Muka maksimum 40% dari Nilai Kontrak, sesuai dengan Surat Edaran Bersama antara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN) dengan Departemen Keuangan No. SE-144/A/21/1098/5522/D.IV/10/1998



Tujuan yang ingin dicapai Pemerintah dengan diperkenankannya perusahaan asuransi menerbitkan Surety Bond antara lain adalah :



1. Memperluas jaminan yang dapat digunakan oleh para kontraktor dengan memberikan alternatif pemilihan jaminan dalam pengerjaan pemborongan dan / atau pembelian, sehingga para kontraktor berkesempatan memakai jaminan dengan biaya lebih murah.

2. Menciptakan pasar jaminan yang kompetitif, sehingga tidak dimonopoli oleh perbankan saja dan mendorong para pemberi jaminan memberikan pelayanan yang lebih baik

3. Memberikan kesempatan kepada kontraktor yang memiliki kemampuan teknis yang baik tetapi memiliki kekurangan modal kerja, sehingga perlu diberikan bantuan modal kerja dengan cara memberikan uang muka

4. Penunjukan perusahaan asuransi sebagai pengelola Surety Bond dimaksudkan agar insurance minded dikalangan masyarakat, khususnya bagi kontraktor / pemborong / pemasok dapat semakin bertambah



III. JENIS-JENIS SURETY BOND



Jenis jaminan yang digolongkan dalam Surety Bond secara garis besar Surety Bond dapat digolongkan sebagai berikut :



1. Jaminan Penawaran / Tender (Bid Bond)



Jaminan yang diterbitkan oleh Surety Company untuk menjamin Obligee bahwa Principal pemegang Bid Bond telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Obligee untuk mengikuti pelelangan tersebut dan apabila Principal memenangkan pelelangan maka akan sanggup untuk menutup Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan dengan Obligee. Apabila tidak maka Surety Company akan membayar kerugian kepada Obligee sebesar selisih antara penawaran Principal yang terendah dengan Principal terendah berikutnya maksimum sebesar nilai jaminan.



Besarnya nilai jaminan adalah prosentase tertentu dari nilai penawaran Principal (nilai jaminan tidak mencerminkan nilai proyek itu sendiri), nilai jaminan tersebut Penal Sum yang merupakan nilai maksimum dalam Bid Bond dan berkisar antara 1% s/d 3% dari nilai penawaran Proyek (sesuai dengan Keppres RI no. 80 tahun 2003).



Jaminan tender hanya berlaku pada saat pelelangan dan apabila Principal yang dinyatakan oleh Obligee sebagai pemenang telah mendapatkan Jaminan Pelaksanaan maka Jaminan Tender Asli harus dikembalikan kepada Surety Company. Kepada peserta tender lainnya yang telah dinyatakan kalah tender, wajib mengembalikan Jaminan kepada Surety Company



Hal yang perlu diperhatikan dalam penerbitan Bid Bond adalah kemungkinan terjadi persekongkolan / kolusi antara Obligee dengan pemenang tender I dan II yang menyebabkan dicairkannya Bond



Prosedur Tender



Dalam pelaksanaan tender suatu proyek, pemilik proyek (Obligee) mengundang rekanan dengan cara pengiriman surat, pengumuman atau memasang iklan di surat kabar. Para rekanan akan datang untuk membeli dokumen tender yang berisi :

* Instruksi umum / khusus kepada penawar
* Syarat – syarat kontrak
* Daftar kuantitas harga
* Spesifikasi teknis dan gambar
* Bentuk surat penawaran, kontrak, surat jaminan penawaran



Biodata principal yang disyaratkan dapat disusulkan, namun yang paling penting adalah jangan sampai terlambat untuk mengikuti tender. Prosedur tender dilakukan untuk menentukan pemenang berdasarkan harga penawaran yang paling rendah, tetapi dapat dipertanggung jawabkan

Risiko dalam Bid Bond baru timbul setelah ditentukannya pemenang tender. Risiko tersebut adalah :

* Bila pemenang tender mengundurkan diri
* Bila pemenang tender tidak dapat menyerahkan jaminan pelaksanaan setelah keluarnya SPK



Jaminan penawaran hanya berlaku pada saat pelelangan saja. Jika kontraktor pemenang telah memperoleh Jaminan Pelaksanaan, maka Jaminan Penawaran asli harus dikembalikan ke Surety Company. Demikian pula peserta tender lainnya yang kalah dalam pelelangan juga wajib mengembalikan Jaminan Penawaran asli



Fungsi Jaminan Penawaran

1. Sebagai syarat dalam pelelangan suatu proyek dengan tujuan agar peserta tender bersungguh sungguh untuk mendapatkan proyek yang ditenderkan

2. Kontraktor sebagai pemenang tender dapat dijamin oleh Surety Company bila dikenakan sanksi karena mengundurkan diri



Isi Jaminan Penawaran

1. Janji bahwa Surety Company dan Principal akan memberikan ganti rugi kepada Obligee bila Principal tidak memenuhi kewajibannya untuk melanjutkan kontrak yang diperolehnya melalui tender

2. Bila Obligee telah menerima baik penawaran dan jaminan yang diberikan oleh Principal dan telah memenuhi syarat-syarat dalam dokumen penawaran yang dilanjutkan dengan penanda tanganan kontrak dengan Obligee, maka Jaminan Penawaran berakhir secara otomatis

3. Bila Principal tidak melanjutkan penanda tanganan kontrak atau mengundurkan diri (wanprestasi), maka Jaminan Penawaran dicairkan oleh Obligee

4. Besarnya kerugian yang menjadi tanggung jawab Surety Company adalah selisih antara jumlah harga penawaran pemenang I dan II, maksimum sebesr nilai jaminan

5. Jangka waktu atau masa berlakukan Jaminan Penawaran



2. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)



Jaminan yang telah diterbitkan oleh Surety Company untuk menjamin Obligee bahwa Principal akan dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Obligee sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak pekerjaan. Apabila Principal tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kontrak maka Surety Company akan memberikan ganti rugi kepada Obligee maksimum sebesar nilai jaminan.



Jaminan ini berlaku di Indonesia sesuai dengan Keppres RI no. 80 tahun 2003 dimana karena sifat jaminan ini Conditional maka kerugian tersebut diperhitungkan dengan :

* Melibatkan pihak lain untuk meneruskan pekerjaan yang belum selesai
* Menghitung perkiraan biaya untuk meneruskan pekerjaan tersebut sampai selesai



Besarnya nilai Jaminan (Penal Sum) Pelaksanaan adalah prosentase tertentu dari nilai kontrak proyek itu sendiri yaitu antara 5% s/d 10% dari nilai proyek.



Apabila pada saat berakhirnya kontrak ternyata masih ada kewajiban yang belum dipenuhi oleh Principal maka Jaminan pelaksanaan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan antara Obligee dan Principal yang dituangkan dalam addendum kontrak.



Fungsi Jaminan Pelaksanaan

1. Sebagai syarat dalam penanda tanganan kontrak kerja bagi pemenang tender

2. Jika Principal tidak melaksanakan kewajibannya sesuai kontrak, maka Surety Company akan memberikan ganti rugi kepada Obligee dengan mencairkan jaminan Pelaksanaan



Isi Jaminan Pelaksanaan

1. Janji Surety Company dan Principal untuk memberikan ganti rugi kepada Obligee bila Principal tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan yang diatur dalam kontrak yang telah ditanda tangani

2. Kontrak kerja proyek merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Jaminan Pelaksanaan

3. Jika Principal telah melaksanakan kewajibannya dengan baik sesuai kontrak, maka Jaminan Pelaksanaan berakhir secara otomatis

4. Jika saat berakhirnya kontrak ternyata masih ada kewajiban yang belum dipenuhi oleh Principal, maka Jaminan Pelaksanaan dapt diperpanjang sesuai kesepakatan antara Obligee dengan Principal yang dituangkan dalam adendum kontrak

5. Jika Principal lalai memenuhi ketentuan, maka Surety Company akan membayar seluruh kerugian Obligee, maksimum sebesar nilai jaminan

6. Pengajuan ganti rugi oleh Obligee kepada Surety Company ditentukan dalam jangka waktu tertentu setelah berakhirnya Jaminan Pelaksanaan



3. Jaminan Pembayaran Uang Muka (Advance Payment Bond)



Jaminan yang diterbitkan oleh Surety Company untuk menjamin Obligee bahwa Principal akan sanggup mengembalikan uang muka yang telah diterimanya dari Obligee sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak, dengan maksud untuk mempelancar pembiayaan proyek.



Apabila Principal gagal melaksanakan pekerjaannya dan karenanya uang muka tidak bisa dikembalikan maka Surety Company akan mengembalikan uang muka kepada Obligee sebesar sisa uang muka yang belum dikembalikan (jumlah uang muka yang diterima Principal, dikurangi dengan cicilan/tahapan pembayaran prestasi) maksimum sebesar nilai jaminan. Jumlah uang muka yang dijamin oleg Surety Company akan berkurang sesuai dengan cicilan pengembalian uang muka yang telah dibayar oleh Principal kepada Obligee.



Adapun kesulitan Obligee dalam memotong cicilan uang muka dari Principal dalam setiap pembayaran termijn bukanlah merupakan jaminan dalam Jaminan Pembayaran Uang Muka



Jaminan ini berlaku di Indonesia sesuai dengan Keppres RI no. 80 tahun 2003 dimana untuk membantu para pengusaha (Principal) memperlancar pembiayaan proyek.



Besarnya nilai jaminan adalah prosentase tertentu dari nilai kontrak proyek itu sendiri, yaitu sebesar 20% dari nilai kontrak proyek.



Apabila pada saat jatuh tempo, pembayaran uang muka tersebut belum dikembalikan oleh Principal, maka Jaminan Uang Muka dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan antara Obligee dan Principal.



Fungsi Jaminan Pembayaran Uang Muka

1. Sebagai syarat bila Principal mengambil uang muka untuk tujuan memperlancar pembiayaan proyek yang dikerjakannya

2. Jika Principal gagal melaksanakan pekerjaan sehingga tidak dapat mengembalikan uang muka yang telah diterimanya, maka Surety Company akan membayar kepada Obligee sebesar sisa uang muka yang belum dilunasinya



Isi Jaminan Pembayaran Uang Muka

1. Janji Surety Company dan Principal untuk mengembalikan uang muka yang telah diterima Principal sebelum pekerjaan selesai, sesuai dengan kontrak yang telah ditanda tanganinya

2. Jika Principal telah melaksanakan pengembalian uang muka kepada Obligee, maka Jaminan Pembayaran Uang Muka otomatis berakhir

3. Pada saat jatuh tempo pembayaran uang muka belum dilunasi, maka Jaminan Pembayaran Uang Muka dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan Obligee dan Principal

4. Jika Principal lalai tidak mengembalikan uang muka, maka Surety Company akan mengganti jumlah uang tersebut, maksimum sebesar nilai jaminan yang tercantum dalam Jaminan Pembayaran Uang Muka dengan diperhitungkan tingkat prestasi kerja yang telah dicapai oleh Principal

5. Pengajuan ganti rugi atas jaminan kepada Surety Company diajukan dalam jangka waktu tertentu setelah berakhirnya Jaminan Pembayaran Uang Muka



4. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)



Jaminan yang diterbitkan oleh Surety Company untuk menjamin Obligee bahwa principal akan sanggup untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak.



Apabila Principal gagal memperbaiki kerusakan-kerusakan dan/atau kekurangan maka Surety Company akan mengganti biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan maksimum sebesar nilai jaminan.



Besarnya nilai jaminan adalah prosentase tertentu dari nilai kontrak proyek itu sendiri sebesar 5% dimana pada saat Principal telah menyelesaikan 100% atas proyeknya dan diterbitkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan I.



Apabila setelah jangka waktu masa pemeliharaan sudah berakhir dan Principal tidak memenuhi kewajibannya maka Jaminan Pemeliharaan ini akan tetap berlaku sampai pada batas waktu yang ditetapkan oleh Obligee dan Principal.



Kadang-kadang dalam pelaksanaannya Maintenance Bond sering diartikan sebagai pengganti retainage money (uang yang ditahan). Atau dengan kata lain dapat diartikan sebagai Release of Retention Money Bond ( Jaminan atas Pelepasan Uang)



Fungsi Jaminan Pemeliharaan

1. Sebagai pengganti dari sejumlah uang retensi sebesar 5% dari nilai proyek yang ditahan oleh Obligee

2. Jika Principal gagal memperbaiki kerusakan / kekurangan setalah proyek selesai dikerjakan, maka Surety Company akan mengganti biaya perbaikan tersebut, maksimal sebesar nilai jaminan



Isi Jaminan Pemeliharaan

1. Surety Company dan Principal berjanji untuk memberikan ganti rugi kepada Obligee apabila Principal gagal atau tidak memenuhi kewajibannya untuk memperbaiki kekurangan / kerusakan yang mungkin timbul selama masa pemeliharaan, sesuai dengan surat Jaminan Pemeliharaan yang dibuat Surety Company kepada Obligee

2. Jika Principal mengganti / memperbaiki seluruh kekuangan / kerusakan yang timbul pada protek yang terjadi selama masa pemeliharaan, maka Jaminan Pemeliharaan akan berakhir

3. Jika jangka waktu pemeliharaan telah berakhir dan Principal tidak memenuhi kewajibannya, maka Jaminan Pemeliharaan tetap berlaku sampai batas waktu yang telah ditetapkan oleh Obligee dan Principal

4. Pengajuan ganti rugi kepada Surety berdasarkan jaminan dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah berakhirnya Jaminan Pemaliharaan





IV. SIFAT – SIFAT JAMINAN



Dalam suatu kontrak yang mengikat Obligee dan Principal, biasanya Obligee meminta surat jaminan dari Principal dengan maksud untuk menyatakan kesungguhan Principal dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai kontrak yang telah disepakati. Jaminan itu diberikan oleh pihak lain sebagai penjamin, dan jika Principal tidak menepati kontrak maka Penjamin wajib membayar kerugian Obligee sebesar yang diperjanjikan.



Jaminan hanya dapat diterbitkan oleh Lembaga Keuangan Negara yaitu pihak perbankan maupun perusahaan asuransi yang memiliki program Surety Bond. Jenis dan sifat jaminan yang diterbitkan oleh perbankan adalah berbeda dengan yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi walaupun terdapat perbedaan yang prinsip pada keduanya yaitu adanya loss factor, underwriting, spreading of risk. Hal inilah yang menyebabkan surety business digolongkan ke dalam usaha perasuransian



Surety Bond tergolong dalam financial guarantee, yang pada umumnya dilakukan oleh perbankan. Dengn dilibatkannya perusahaan asuransi turut menangani bisnis ini, maka dalam prakteknya pemberian jaminan dilaksanakan dengan 2 (dua) sifat, yaitu :



1. Jaminan Bersyarat (Conditional Bond)



Jaminan hanya akan dicairkan setelah diketahui sebab-sebab dari pencairan tersebut dan Penjamin hanya wajib mengganti sebesar kerugian yang diderita oleh Obligee



Surety Bond bersifat conditional karena penerbitan yang dilakukan oleh perusahaan asuransi berbeda dengan Bank Garansi yang memiliki hak istimewa tanpa meminta agunan. Hal ini dimungkinkan karena perusahaan asuransi sebagai Penjamin dapat melakukan penyebaran risiko (reasuransi) serta didukung dengan adanya perjanjian ganti rugi kepada Surety (Indemnity Agreement to Surety)



Perjanjian ganti rugi tersebut ditandatangani oleh Principal bersama indemnitornya sebelum atau pada saat diterbitkan jaminan. Hal tersebut dimaksudkan bahwa setiap pencairan jaminan yang dibayarkan kepada Obligee harus dipertanggungjawabkan kepada semua pihak, dan atas dasar itulah maka Principal dan indemnitornya bersedia membayar kembali pencairan yang telah dilaksanakan.



Pada prinsipnya dalam jaminan conditional ini tidak ada pihak yang diuntungkan atau dirugikan. Untuk itu dalam hal tuntutan pencairan jaminan harus dibuktikan terlebih dahulu kerugian yang terjadi atau adanya loss situation serta telah diadakan pemutusan hubungan kerja secara resmi. Hal-hal yang perlu diteliti sebagai dasar penentuan pencairan jaminan adalah :



* Sebab-sebab tidak terpenuhi atau dilaksanakannya perjanjian
* Hak dan kewajiban masing-masing pihak
* Prestasi dan pekerjaan yang sudah dilaksanakan
* Jumlah kerugian yang diderita oleh pihak Obligee



2. Jaminan Tanpa Syarat (Unconditional Bond)



Jaminan akan dicairkan apabila ketentuan dalam kontrak tidak dipenuhi tanpa harus membuktikan kegagalan (loss situation)



Jaminan ini biasanya diberikan oleh pihak perbankan kepada nasabahnya (bank garansi). Dalam pemberian jaminan, bank pada umumnya meminta agunan yang cukup sebagai pendukung jaminan. Selain itu juga masih diminta setoran jaminan uang tunai dalam jumlah tertentu yang harus disimpan di bank tersebut tanpa bunga dan baru dapat dicairkan setelah bank garansi berakhir



Dengan adanya agunan tersebut maka walaupun jaminan dicairkan, bank sebagai penjamin tidak akan mengalami kerugian karena nilai agunan yang dipegangnya lebih besar daripada jumlah jaminan yang diberikannya. Demikian apabila Obligee mengajukan pencairan jaminan, maka bank dapat segera memenuhinya tanpa khawatir akan kewajiban nasabah / Principal. Perselisihan antara Obligee dengan Principal mengenai pencairan tersebut akan diselesaikan sendiri oleh kedua pihak



Bank menganut prinsip tersebut diatas dengan pertimbangan :

* Menghindari keterlibatannya dari perselisihan antara Principal dengan Obligee
* Adanya agunan dari Principal maka bank tidak akan dirugikan
* Dalam pelaksanaannya bank dapat menggabungkan jaminan tersebut dengan fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah
* Untuk menunjukkan bonafiditasnya kepada pihak lain



Kedua sifat jaminan tersebut diatas akhir-akhir ini hampir tidak tampak lagi perbedaan secara murni dalam pelaksanaannya. Perusahaan asuransi yang menerbitkan Surety Bond dan perbankan yang menerbitkan bank garansi telah melakukan pendekatan sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi sehingga dalam prakteknya sudah hampir sama. Bahkan dapat kita jumpai bahwa perusahaan asuransi juga dapat menerbitkan Surety Bond yang bersifat unconditional



Jika dilihat dari cara penggantian kerugian yang dibayarkan oleh Surety Company kepada Obligee, maka dikenal 2 (dua) jenis polis Surety Bond, yaitu :



1. Ganti Rugi Keseluruhan (Penalty System)



Polis Surety Bond mencantumkan ketentuan penggantian oleh Surety Company sebesar nilai yang tercantum dalam Surety Bond. Dengan demikian apabila terjadi wanprestasi oleh Principal, maka ganti rugi yang dibayarkan kepada Obligee sesuai yang tertera di polis tanpa memperhitungkan prestasi Principal dalam mengerjakan proyek.



Kondisi ini memang keluar dari prinsip asuransi tentang indemnity, karena kerugian Obligee sebenarnya harus diperhitungkan juga berapa prestasi Principal yang ditunjukkan dengan progres proyek yang telah selesai dikerjakan dan hal tersebut secara teknis sudah merupakan milik Obligee.



Ketentuan ini diminta oleh Obligee untuk menghindati dispute masalah ganti rugi, karena Obligee berpendapat jika proses proyek harus diulang lagi dengan melibatkan kontraktor baru, maka dana yang disiapkan sama saja dengan memulai proyek baru.



2. Ganti Rugi Riil (Indemnity System)



Dalam polis Surety Bond tercantum ketentuan penggantian kerugian yang dibayarkan oleh Surety Company akan diperhitungkan dengan prestasi yang telah dikerjakan oleh Principal sampai saat tuntutan ganti rugi diajukan oleh Obligee. Dengan demikian Surety Company akan membayarkan selisih kerugian Obligee setelah dikurangi prestasi Principal



Kondisi ini mengacu kepada prinsip asuransi tentang indemnity, yaitu menghindari pembayaran yang melebihi kerugian riil Obligee atas wanprestasi Principal

Selasa, 06 September 2011

3 Cara Luncurkan Bisnis Baru

3 Cara Luncurkan Bisnis Baru
bisnis_start0911

Bagi entrepreneur yang bersemangat untuk maju, persiapan yang matang ialah sebuah unsur penting dalam memulai bisnis yang bisa mempertinggi peluang keberhasilan dalam pasar yang kian kompetitif.

Saat menyiapkan usaha baru, Anda harus menentukan apakah ada pasar yang bisa digarap di luar sana untuk barang/ jasa yang hendak Anda jual, bedakan diri Anda dari pesaing dan kumpulkan pelanggan potensial sebanyak mungkin.

Berikut ialah kiat dari 3 entrepreneur andal tentang strategi untuk menyukseskan peluncuran bisnis baru berdasarkan pengalaman mereka seperti dilansir dari Entrepreneur.com:

Kiat #1 : Tempatkan diri Anda sebagai pakar
Di tahun 2004, Judy Katz menyadari bahwa setelah dua dekade memiliki perusahaan humas kecil bernama Katz Creative Inc. di New York, ia siap untuk menjalani impiannya di dunia ghostwriting.

Ia tetap menjalankan perusahaannya itu tetapi juga memulai berkomunikasi dengan intens dengan kelompok-kelompok lain seperti National Association of Women Business Owners jika ia bisa memberikan sebuah ceramah tentang ghostwriting di depan para anggotanya. Ia pun mulai mengadakan penelitian tentang topik yang dimaksud dan berbicara dengan para ghostwriter yang ia ketahui. Karena ia sudah terkenal sebagai pakar komunikasi, itu bukan hal yang terlalu sulit. “Saya sudah berbicara di berbagai tempat dan acara sehingga orang-orang akan menghubungi saya untuk berbicara tentang apa yang diperlukan untuk menulis sebuah buku,” kata Katz yang berusia 60-an.

Ia memberikan banyak sekali ceramah pada anggota kelompok tadi mengenai bagaimana menyewa jasa seorang ghostwriter. Ia menjelaskan proses perekrutannya, struktur biaya standar, dan bagaimana memublikasikan buku yang telah ditulis oleh ghostwriter bisa membantu meningkatkan perkembangan karir orang yang bersangkutan.

Ia menghabiskan sekitar 1000 dollar AS untuk biaya transportasi, dan dalam beberapa bulan saja, seorang eksekutif Wall Street bertanya kepadanya untuk menuliskan buku tentang biografinya. Sejak saat itu, ia telah menelurkan 24 buku sebagai ghostwriter dengan nilai bayaran sekitar 50.000 hingga 100.000 dollar AS per buku.

Kiat #2: Mengumpulkan umpan balik dengan landing page
Saat saudara ipar Rami Weiss tidak bisa menemukan informasi yang bisa diandalkan di dunia maya tentang fasilitas untuk para warga manula di Kota New Jersey, Weiss berpikir untuk memulai mendirikan sebuah jaringan online yang bermanfaat bagi manula. Namun sebelum terjun, Weiss yang berusia 31 tahun ini membuat sebuah landing page (laman di internet di mana orang bisa membaca informasi) yang memuat rencananya, topik yang disarankan dan meliputi formulir kontak yang memuat umpan balik. “Kami berbicara tentang mengapa kami berbeda dari yang lain di pasar ini,” kata Weiss.

Weiss kemudian memasang iklan pay-per-click di Google untuk lebih dari 100 istilah pencarian, seperti ‘perencanaan pensiun’ dan ‘perawatan untuk orang tua usia lanjut’ untuk menarik pengunjung. Ia membelanjakan sekitar 700 dollar AS untuk iklan dan landing page.

Dalam beberapa bulan saja, hampir 3.000 pengunjung situs memberikan umpan balik, yang meliputi saran untuk forum dan kolom online dengan nasihat ahli. Ia memutuskan untuk mengijinkan masuknya konten dari pihak ketiga seperti majalah nasional yang menulis tentang masalah-masalah perawatan manula.

Weiss membuat orang bergabung dengan membuat mereka merasa membutuhkan ‘gengsi’ sebagai bagian dari perkumpulan eksklusif dan bisa membantu meraih tujuan. Ia berkata mereka akan diberitahu tentang pembaruan situs dan diminta memberikan masukan tentang berbagai macam ide.

Akhirnya Boomerater.com diluncurkan tahun 2009 dan kini menerima 80 ribu hingga 100 ribu kunjungan per bulannya sementara ia menghasilkan pemasukan melalui fasilitas warga manula yang beriklan di situsnya.

Kiat #3: Berikan sampel gratis
Saat berada di Johannesburg, Afsel tahun 2005, Selena Cuffee mengunjungi sebuah festival yang menampilkan pembuat anggur di Soweto, sebuah wilayah kumuh dan miskin di Afsel. Hal itu memberikan Cuffe sebuah ide untuk mendirikan sebuah usaha yang bisa membantu para pembuat anggur Afrika menjual produknya di AS.

Ia menikmati anggur tersebut tetapi penasaran jika pakar anggur AS akan menerima. Sehingga Cuffe menghubungi toko anggur dan restoran di kota-kota besar AS termasuk Chicago dan Washington, D.C. Ia menjelaskan ide bisnisnya dan diminta untuk menjadi pemandu acara dalam acara mencicipi anggur. Cuffe juga menempatkan iklan di Craigslist untuk merekrut para penguji yang sesuai dengan segmen konsumen yang dibidik: manula, wanita dan warga Afro-Amerika.

“Orang mulai merespon dan kami bahkan harus menyusun sebuah daftar tunggu,” kata Cuffe yang meluncurkan Heritage Link Brands dengan suaminya di Los Angeles tahun 2007.

Ia memperkirakan dibutuhkan 3.000 dollar AS untuk menguji idenya itu, termasuk pengeluaran perjalanan, biaya iklan Craigslist, roti dan air untuk para pencicip. Ia bermalam di rumah teman jika memungkinkan untuk menekan pengeluaran. Saat diuji, anggur-anggur tersebut diberi nilai dari skala 1 hingga 10 untuk aspek rasa dan pengemasan. Cuffe hanya mengimpor anggur asing yang bisa melampaui nilai 8. Akhirnya jenis anggur yang ia akan impor menjadi 3 jenis saja.

Heritage Link Brands kini mengimpor 10.000 peti berisi anggur Afrika ke AS setiap tahun yang dijual ke berbagai toko di seluruh penjuru Amerika. Perusahaan mengharapkan pemasukan sekitar 1 juta dollar AS di tahun 2011.

Repost by CiputraWay

Minggu, 14 Agustus 2011

Strategi Perusahaan untuk Entrepreneur Pemula

Suatu perusahaan memerlukan strategi. Strategi inilah yang kemudian dinamai sebagai strategi perusahaan. Strategi perusahaan dapat didefinisikan sebagai formula unik yang dibuat untuk mencapai kesuksesan. Strategi tersebut menjadi pondasi bagi pembuatan rencana bisnis dan menentukan pengambilan kebijakan serta pengelolaan bisnis sehari-hari. Strategi ini bukanlah sebuah pembatasan bisnis dan ringkasan dari pasar yang relevan tetapi lebih sebagai penjelasan atas salah satu atau beberapa faktor penentu yang membedakan perusahaan yang bersangkutan dari para pesaingnya serta yang paling diharapkan untuk memberikan sumbangan untuk pencapaian keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.

strategi_bisnis88Agar bisa lebih efektif, strategi perusahaan seharusnya tidak melebihi satu halaman kertas buku tulis. Intinya, jadikan strategi perusahaan sebagai rangkaian kata yang mudah diingat sehingga lebih mudah disampaikan kepada seluruh jajaran staf. Panjangnya relatif, tetapi bagi sebagian besar usaha, satu kalimat saja sudah cukup untuk menjadi sebuah strategi bisnis. Dengan sifatnya yang mudah disampaikan/ dikomunikasikan kepada orang lain, akan tercapai fokus bisnis kohesif yang selalu terjaga.

Lalu mengapa kita harus mengembangkan strategi perusahaan? Semua perusahaan, dari satu usaha baru yang diawaki satu orang hingga perusahaan konglomerasi multinasional, idealnya memiliki sebuah strategi. Mengikuti strategi yang berbeda dan baik akan memastikan perusahaan untuk membangun, menjaga dan secara terus menerus memperkuat identitas spesifik di pasar.

Dengan berperan sebagai sebuah batu loncatan bagi perencanaan bisnis tahunan, sebuah strategi akan menjadi inti yang memberikan panduan dalam mengembangkan business plan tahunan. Strategi juga akan membentuk sebuah kerangka untuk membantu mempertimbangkan penyimpangan jangka menengah yang melenceng dari rencana semula. Di samping itu, ini juga akan membantu mengatur arah yang konsisten untuk area fungsional yang vital. Sebuah strategi yang baik harus dapat bertahan tahun demi tahun dan kemudian akan dapat menghubungkan business plan satu periode dengan business plan periode berikutnya. Ini juga akan memungkinkan perusahaan untuk lebih mudah bekerja dengan berdasarkan pada pencapaian tahun sebelumnya.

Tanpa strategi yang diikuti dengan baik atau terdefinisi dengan jelas, perusahaan (baik kecil, menengah, dan besar) cenderung akan kehilangan arah saat harus mengalami kesulitan sementara atau saat manajemen merasa bosan dalam mengelola bisnis lama yang serupa.

Strategi bisnis juga membuat posisi kita lebih jelas di mata konsumen. Bayangkan Anda seorang pelanggan restoran burger. Suatu hari tiba-tiba, restoran favorit Anda tersebut menawarkan pada Anda masakan Jawa dalam pilihan menunya. Hal apa yang terlintas dalam benak Anda? ‘Taktik’ usaha semacam ini justru menyampaikan pesan pada konsumen kita bahwa perusahaan kita tengah mengalami kebingungan, disorientasi dalam hal strategi. Dan itu bisa berakibat kontraproduktif pada usaha kita.

Tidak ada satu jenis bisnis apapun di dunia yang 100% kebal dari rendahnya displin dalam penerapan strategi. Tanpa memedulikan jumlahnya, hasil keuntungan dan penjualan dari diversifikasi bisnis yang kurang relevan dapat dipastikan hampir selalu mengecewakan.

Rabu, 10 Agustus 2011

7 Langkah Mudah Memulai Bisnis

Banyak orang yang takut memulai bisnis karena beranggapan bahwa bisnis itu perlu modal yang besar, ruang yang luas, dan harus menyediakan lokasi khusus untuk tempat usaha. Padahal sebetulnya, bisnis bisa dijalankan dari mana saja. Bahkan Anda tetap bisa mendatangkan uang sambil tetap bekerja sebagai karyawan.

Membuat bisnis itu artinya kita harus siap-siap gagal. Dan ketika bisnis itu gagal, telan semua pahitnya, dan jangan menyerah. Selain pengalaman akan bertambah banyak karena menjalankan bisnis sendiri, Anda pun akan lebih kreatif, ulet, tahan banting, dan bertanggung jawab.

Banyak pengusaha yang memulai bisnisnya dari hobi atau kegiatannya di waktu senggang. Simak tujuh cara mudah memulai bisnis di bawah ini:

1. Lakukan hal yang disukai
Keberhasilan Anda tergantung seberapa besar Anda mencurahkan hati terhadap bisnis tersebut. Jika Anda melakukan hal yang disukai, hasrat Anda terhadap bisnis tersebut akan menjadikan Anda ahli dan gigih.

2. Dari hidup sehari-hari
Banyak pengusaha mendulang keuntungan dengan menjual hal-hal sepele yang kita temukan sehari-hari. Hal-hal yang sebenarnya penting namun orang malas melakukannya. Buatlah bisnis yang pelanggan malas melakukannya, atau tidak punya waktu untuk itu. Misalnya bisnis menyewakan tanaman untuk pertemuan atau acara-acara kawinan.

3. Hobi
Apakah teman-teman Anda pernah memuji masakan dan busana yang Anda rancang sendiri? Kenapa tidak dikembangkan saja? Jadikan hobi Anda menjadi suatu bisnis dengan mulai menjualnya kepada teman-teman Anda sendiri.

4. Ahli dalam suatu bidang
Jika pintar berbahasa Inggris atau merangkai kerajinan, Anda juga dapat berbagi ilmu sekaligus mendapat penghasilan dari situ. Bukalah tempat kursus meski hanya di rumah.

5. Membeli hak jual
Jika Anda tidak tahu apa yang harus dijual, Anda dapat membeli hak jual produk dari suatu perusahaan. Entah itu makanan atau barang. Apalagi sekarang sudah banyak produk waralaba yang bisa Anda pilih. Pemberi hak jual biasanya memberi keleluasaan untuk mengatur jumlah modal Anda sendiri.

6. Segera mulai
Jangan menunggu waktu lama untuk berbisnis. Karena faktor perasaan bisa membuat Anda menunda rencana yang telah disusun. Segera bergerak ketika Anda sudah tahu akan menjual produk apa. Beri nama produk yang khas agar konsumen mudah mengingatnya.

7. Riset pasar
Hal ini juga merupakan komponen yang penting jika mau berbisnis. Caranya bisa dengan mengamati perubahan gaya hidup, daya beli konsumen, dan selera konsumen. Siapa tahu Anda malah bisa menjadi pencipta tren. Ketika pasar sudah menerima produk kita, pertahankan kualitasnya. Hasil yang akan dipasarkan pertama kali menjadi poin penting yang akan dinilai oleh pasar. Jangan lupa untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk di kemudian hari. (*/dari berbagai sumber)